­

Masih Males?

Oktober 04, 2014

source: ask.fm
"MASIH MALES?"
"Katanya mau nilai bagus"
"Katanya mau lebih baik"
"Katanya semester 3 ini bakal rajin"
"Katanya nggak bakal ngulangin kesalahan yang sama"
"Katanya."

Disaat sedang ngulik-ngulik ask.fm (media sosial baru yang mulai naik daun), saya nggak sengaja menemukan gambar yang cukup menohok jiwa dan raga. "MASIH MALES?" Begitulah kata-kata sarkas dalam gambar itu berkata. Ditulis dengan font yang besar dan komposisinya mendominasi gambar dengan latar belakang warna merah menyala. Serem.

Sudah setengah perjalanan di semester 3 dilalui, bahkan 2 minggu lagi saya akan menghadapi yang namanya UTS alias Ujian Tengah Semester. Jujur, saya belum siap. Saya merasa belum mendapatkan ilmu apa-apa dalam perkuliahan ini. Rencana untuk mengulang mata kuliah yang sudah dipelajari tinggalah wacana yang setiap hari didengungkan. Dengan dalil "oke, mulai besok aku mau belajar lagi abis kuliah" hanya terus menjadi niatan yang diulang-ulang setiap harinya. 

Belum lagi tentang berbagai amanah yang ada di kampus. Rencana awalnya sih semester 3 mau dikurang-kurangin gitu, tapi kenyataaanya sebaliknya, tambah tua tambah sibuk. Setidaknya ada 5 event selama semester ini, dimana ada 2 event yang benar-benar menguras bak mandi  emosi. Yang satu acara seminar, yang kedua bikin start-up lomba essay yang baru pertama kali ini diadakan. Ohiya, jangan lupakan tanggungan lainnya dan forum-forum yang kadang kala ngasih tugas tambahan kalau kita ikut didalamnya. Pulang malem kalau ada rapat, begadang kalo nugas, ditambah perjalanan jauh pulang kerumah. Oke, itu konsekuensi. Kaya baru sekarang aja kamu begitu.

Dalam proses pengerjaan tugas pun saya merasa belum maksimal. Kenapa ya? Semakin kesini saya semakin menyadari kalau saya ini tipe orang yang general bukan specific. Saya bisa aja tau semuanya, tapi cuma kulit-kulitnya doang. Kalau disuruh mendalami satu hal, saya akan merasa cepat bosan. Mungkin ini akibat dari perjalanan kehidupan saya yang seperti kutu loncat, semuanya dicoba, ditambah kultur jurusan yang mengharuskan kita menguasi beragam disiplin ilmu, sempurna sudah menyuburkan sifat-sifat ke-general-an saya. Apa saya harus menetukan dulu ya tujuan specific nya supaya potensi ke-general-an saya bisa maksimal?

Terus kenapa MASIH MALES?

Terkadang saya suka bikin excuse sendiri untuk melegalkan kemalasan saya. Misalnya, kalau dalam perkuliahan saya melihat teman yang rajin belajar, semangat ngerjain tugas, nge-print materi setiap kuliah, saya pasti bergumam "Pantes aja dia bisa gitu, orang dia nggak ikut apa-apa, nggak mikir apa-apa selain belajar" padahal ya karena kita nya aja yang terlalu malas untuk belajar ketika sampai di rumah, pasti langsung tidur. Terus misalnya kalau liat teman berprestasi atau ikut lomba apa gitu, saya pasti bergumam "Kapan ya punya waktu buat mikir gituan?" Lah, padahal kita nya aja yang malas menyempatkan waktu buat ngerjain gituan. Jangankan waktu, niat aja kadang-kadang nggak ada. Shame on me.

Saya selalu percaya bahwa kita hari ini adalah akumulasi dari pilihan-pilihan kita di masa lalu. Kalau mau menjadi aktif itu sah-sah saja, mulai dari kelas teri sampai paus pun tak ada yang melarang. Atau kau mau menjadi pembelajar yang setiap hari belajar dan mengerjakan tugas dengan penuh semangat? Itu juga sah-sah saja. Bahkan kau mau jadi kupu-kupu yang hobi nongkrong pun tak ada salahnya. Karena bagi saya, sudah bukan masanya lagi kita mendikotomikan antara dia yang study oriented maupun organization oriented. Percuma pinter kalo cuman sendirian, percuma pinter kalo nggak bisa kerjasama sama orang, percuma aktif kalo bodoh, percuma aktif kalo bisanya ngomong doang. Intinya, saya nggak boleh membiarkan bibit-bibit excuse itu tumbuh lagi.

Doakan ya :)

Bantul, 4 Oktober 2014
Malam Idul Adha 1435 H

Satria Taru

You Might Also Like

0 komentar