­

Konferensi Pertamaku!

Juni 19, 2014

Semester 2 sudah terlewati! Semester yang lebih berat dari semester sebelumnya sepertinya. Apapun hasilnya, i did my best effort!

Peserta YES Summit 2014, GRHA ITS Surabaya, 30 Mei 2014.
Baiklah, sesuai postingan sebelumnya, sekarang saya mau berbagi cerita tentang pengalaman pertama saya mengikuti sebuah konferensi mahasiswa. Jadi, pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni kemarin saya berkesempatan mengikuti acara Young Engineering and Scientist Summit (YES Summit) 2014 di Surabaya yang diselenggarakan oleh BEM KM ITS. Acara ini merupakan program tahunan dari BEM ITS yang tahun ini memasuki tahun kedua dan diklaim sebagai konferensi mahasiswa nasional terbesar di Indonesia. Saya pikir, klaim tersebut tidak terlalu muluk mengingat sponsor, pengisi acara, pemateri, format acara disusun dengan sangat baik dan melibatkan 120 mahasiswa dari 26 Universitas berbeda se-Indonesia, mulai dari Universitas Riau hingga Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

YES Summit tahun ini mengambil tema Transportasi yang dibagi menjadi 4 Klaster, yaitu darat, laut, udara, dan kereta api. Pesertanya sendiri diseleksi dari abstrak yang dikirim. Bermodal iseng, saya menulis abstrak H-1 jam dari deadline, dan tanpa disangka saya lolos di klaster udara. Tapi kalau dipikir-pikir apa hubungannya PWK sama dunia pesawat terbang?

Sesampainya di Surabaya ada kejadian menarik. Ketika saya berkenalan dengan mahasiswa lainnya, mayoritas dari mereka adalah angkatan tua. Ada yang jadi asisten lab, lagi TA, ngerjain skripsi, ada juga yang lagi nyusun proposal KP, dan tetek bengek lainnya. Dan, ketika saya bilang kalau saya angkatan 2013, semua kaget dan bertanya dengan nada yang sama "kok bisa ikut acara ini?" 
Well, selidik punya selidik ternyata acara ini dikhususkan untuk mahasiswa tahun kedua keatas! Kebodohan saya yang tidak membaca syarat pendaftaran ternyata ada untungnya juga, saya jadi nekat mencoba. Hebatnya lagi ternyata ada satu orang "bodoh" dari angkatan 2013 juga namanya Dinda dari PWK Unikom Bandung. Lah, kalau begini yang salah saya apa panitianya? hehe.

UGM sendiri mengirim 6 Kontingen yang semuanya orang-orang keren. Ada Mas Randy Frans Fela (T. Fisika 2010) yang pernah jadi pembicara di seminar yang saya ikuti, Mas Dodit (T. Fisika 2011) yang belakangan jadi temen ngobrol asik selama di Surabaya, Mbak Anin dari Geografi, dan Mbak Ratri (Geografi 2011) ketua Geography Study Club UGM yang akhirnya jadi Ketua Angkatan YES Summit 2014.

Di klaster udara, dibagi lagi menjadi 3 sub-klaster sesuai dengan abstrak yang sudah dikirim. Ada sub-klaster sistem, inovasi, dan infrastruktur. Saya sendiri masuk ke sub klaster sistem, bersama dengan 8 orang yang lain. Dari ITB ada Mas Riazy (Aeronautika 2011) yang jago banget tentang segala sesuatu tentang pesawat, Dari ITS ada Mas Raki (T. Elektro 2012) yang apal banget jenis-jenis pesawat dan bandara-bandara yang ada di Indonesia, Mas Restu (T. Fisika 2012) lulusan d3 Elins UGM yang kuliah lagi di ITS, Mas Hafi (IT 2012), Mas Nafi (Ilkom 2011) yang lagi mau nyalon ketua himpunan. Dari Undip ada Mbak Hayu (T. Sipil 2012) yang jago ngaspal jalan, Dari Telkom ada Mbak Dian (T. Industri 2012) yang jago supply chain. Dan dari UGM sendiri ada Mas Dodit. 

Karena dasar saya adalah ilmu PWK, awalnya saya bener-bener nggak ngerti yang diomongin karena mereka ngomong pake bahasa alien dunia penerbangan semua. Konsentasi yang saya ambil tentang manajemen zoning di daerah bandara, bukan tentang navigasi bandara, apalagi yang berkaitan tentang teknis pesawat terbang. Tapi perlahan saya mulai mencerna dan menemukan ilmu-ilmu baru yang selama ini belum saya ketahui.

Secara garis besar rangkaian acara sendiri terdiri dari kuliah umum dan FGD. Para peserta dituntut untuk membuat sebuah proyek dalam bidang transportasi dalam klaster nya masing-masing. Proses penyusunan proyek ini menjadi seru karena dalam satu kelompok berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Jadi selama 2 hari 2 malam kami nglembur untuk membuat proposal proyek yang akan di presentasikan ke para stakeholders yang nggak main-main levelnya, salah satu nya ada Kepala Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Pimpinan PT. Dirgantara Indonesia yang saya lupa namanya. Selain itu disana saya juga berkesempatan bertemu dengan legenda-legenda hidup dunia penerbangan Indonesia. Mereka semua sudah sepuh, umurnya 60 tahun keatas namun masih memiliki semangat yang tinggi dalam berbagi ilmu dan pengalaman. Dan hebatnya lagi, mereka sudah mulai terbang sejak tahun 1953! Itu berarti sudah 61 tahun dan sudah tak terhitung lagi berapa kali mereka terbang. Mungkin, naik pesawat bagi mereka serasa seperti naik angkot. Ada juga yang spesialis penerbang di bandara perintis di Papua. Hebat-hebat deh pokoknya. Salut untuk mereka semua!

Singkat cerita, setelah presentasi dan penilaian dari para stakeholders ternyata proposal kami menjadi proposal proyek terbaik di klaster udara dan berhak mengikuti press-conference yang diliput oleh media. Mas Raki selaku Leader sub klaster sistem dan Mas Riazy menjadi perwakilan kelompok kami karena sebagian besar ide berasal dari otak-otak mereka yang brilian. Puncaknya, setelah berhasil dengan pencapaian tersebut, kami diganjar dengan penghargaan sebagai "Best Team" di Klaster udara. Beruntung sekali bisa menjadi bagian dari kelompok super ini.

Terakhir, satu hal yang bisa diambil dari pengalaman kali ini adalah jangan pernah takut untuk mencoba. Karena kamu tidak akan pernah tahu hasil yang akan kamu dapat ketika kamu tidak pernah mencobanya. Semoga saya berkesempatan mengikuti konferensi-konferensi selanjutnya di kota maupun negara yang berbeda.

Bantul, 19 Juni 2014
Yang masih harus revisi studio
Satria Taru.



You Might Also Like

0 komentar