Kaleidoskop 2016

Januari 01, 2017







Halo teman-teman semua! Tahun ini kerasa cepet banget ngga sih? Menurut kalian tahun 2016 gimana? Terlepas dari itu semua, semoga tahun 2016 ini memberikan kesan, dan pengalaman berharga buat kalian ya. Ah senangnya, kebiasaan saya menulis kaleidoskop ini sekarang sudah memasuki tahun ke 6 dan saya rasa ini adalah kebiasaan yang menyehatkan. Iya, dari sini kita bisa merefresh kembali apa-apa saja yang telah dilakukan dengan cara yang lebih bebas dan menyenangkan. Tahun 2016 menurut saya adalah tahun yang penuh dengan pembelajaran yang lebih mendewasakan, baik dari sisi akademis, sebagai individu, maupun sebagai makhluk sosial. Baiklah, berikut rangkuman apa saja yang sudah saya kerjakan selama setahun ini:

Januari
Awal tahun 2016, dibuka dengan kerja praktek (KP) di Oemardi Zain Landscape Consultant (OZ) Bogor. Untuk bisa KP disini di periode ini, perjuangannya sangat ekstra, karena sebelumnya saya ditolak beberapa kali oleh instansi-instansi yang memang saya minati dari awal. Kemudian, di hari-hari terakhir sebelum deadline pendaftaran KP, saya mencoba menghubungi OZ dan tidak disangka prosesnya sangat singkat, tidak sampai 3 hari, saya sudah mendapat surat diterima KP. Sedari awal saya memang sengaja untuk memilih tempat KP diluar Jogja. Kenapa? Karena dari dulu pengen banget ngekos dan merantau jauh dari orang tua, yah walaupun cuma sebulan, setidaknya keinginan itu terwujud juga. Ditempat KP pun saya hanya seorang diri dari UGM, dan satu-satunya anak magang di OZ saat itu. Hal ini yang membuat saya belajar sangat banyak, baik dari sisi teknik perancangan desain lanskap maupun softskill lain yang diperlukan di dunia kerja, utamanya adaptasi dan komunikasi. Senang juga karena selama lebih dari sebulan di Bogor, saya bisa merajut lagi tali silaturahmi dengan teman-teman yang memang berdomisili di Jabotabek dan sekitarnya. Sebagai hadiah dari kerja keras saya setiap hari dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore, di akhir periode KP saya menghadiahi diri saya sendiri jalan-jalan ke Bandung selama 3 hari.

Februari 
Sejak Desember 2015, saya resmi bergabung dengan kelompok KKN PPM Unit PPA-04, Supiori, Papua. Dan sejak itu saya terlibat aktif dalam mempromosikan kelompok ini. Dibulan ini, saya bersama teman-teman beberapa kali on-air radio di Jabotabek untuk menggalang donasi, kemudian menyambangi beberapa kantor kementrian, serta membuka stand-stand promosi di GBK maupun Museum Nasional, hasilnya lumayan, Supiori mulai dikenal dan saya rasa sounding kami mulai ada hasilnya. Kemudian di bulan ini pula, saya menyanggupi untuk menjadi Koordinator UGM untuk Ikatan Mahasiswa Perencanaan Indonesia (IMPI), padahal saya sama sekali tidak berada dalam struktur kepengurusan Himpunan. Karena sudah diamanahi dan memang keinginan saya untuk mengabdi dan memperluas jaringan saya dengan teman-teman PWK se-Indonesia, maka saya menjalankan peran baru saya ini dengan suka cita. Dan, beberapa bulan setelahnya, rutinitas rapat di Yogya, Solo, dan Semarang menjadi makanan sehari-hari karena UGM masuk di Korwil (Koordinator Wilayah) Jateng-DIY dimana terdapat 5 Universitas berbeda, yaitu UGM, STTNAS, UNS, UNDIP, dan UNISSULA.
Maret
Masuk bulan Maret, saya mendapat tanggung jawab sebagai Ketua Seleksi KPN Sail Karimata 2016. Dibulan ini saya dan tim disibukkan dengan persiapan seleksi dan hampir setiap hari kami rapat. Mulai dari mempersiapkan beragam materi promosi, membuat web, mengaktifkan beragam social media, hingga siaran pun dilakoni. Ya, alhamdulillah berkat kesungguhan teman-teman untuk mempersiapkan seleksi ini sebaik-baiknya, kami berhasil mengadakan 3 kali siaran radio, 2 kali siaran di TV (TVRI dan JogjaTV) dan 1 kali sosialisasi umum di Perpustakaan GRHATAMA DIY dan tentunya jemput bola keberagam kampus untuk terus mempromosikan program yang sangat keren dan bermanfaat ini. Pada waktu penutupan pendaftaran, kami senang karena pendaftarnya melebihi target. Btw, buat kamu-kamu yang mau ikutan tahun 2017, pantengin terus website kakpn.bpo-diy.or.id, Twitter dan IG @kpndiy dan juga OA Line: @uci1103i. Ingat tahun 2017 itu KPN Sail Sabang! Ditunggu partisipasinya teman-teman~

April
Setelah bulan Maret disibukan dengan rentetan kegiatan promosi KPN, pada bulan ini rangkain seleksi pun dimulai, yang terdiri dari seleksi berkas, seleksi wawancara, dan yang terakhir seleksi karantina. Persiapan dan rapat tentu dilakukan lebih intens, mulai dari screening aplikasi hingga koordinasi dengan para juri, persiapan tempat, maupun mengundang pembicara yang kompeten utnuk mengisi di seleksi karantina. Kemudian pada pertengahan bulan, saya dan teman juga dipasrahi untuk mengisi stand KPN di Jakarta pada acara Indonesia Climate Change Education Forum & Expo 2016 mempromosikan gerakan ONCOM (One Child One Mangrove) yang diinisiasi oleh teman-teman KPN dari Jogja. Dari rangkaian seleksi ini, akhirnya terpilihlah 3 orang, 2 putra dan 1 putri yang mewakili DIY dalam program Kapal Pemuda Nusantara Sail Karimata 2016. Wihuyy!


Mei
Awal bulan disibukkan dengan pelaksanaan FESTAGAMA 2016, yaitu acara tahunan terbesar milik HMT PWK UGM (Himpunan Mahasiswa Teknik PWK) dimana angkatan kami (2013) yang menjadi pelaksananya. FESTAGAMA merupakan pameran tata kota pertama dan terbesar di Yogyakarta yang menampilkan hasil studi banding kami, mahasiswa PWK UGM, saat melakukan studi banding ke negara-negara diluar Indonesia. Angkatan kami kemarin pergi ke Singapura, dan di pameran ini kami mencoba memperlihatkan konsep perencanaan yang dapat diterapkan di Kota Yogyakarta berdasarkan best practice yang kami dapatkan di Singapura.

Juni
Juni menjadi saksi berakhirnya Studio. Ya dibulan ini setelah melalui 6 studio di 6 semester berbeda, akhirnya studio ini kelar juga dan ditutup dengan presentasi didepan BAPPEDA Bantul. Juni juga menjadi saksi pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Tanah Papua! Ya, pada bulan ini saya melakukan KKN di Kabupaten Supiori, Pulau Biak, Provinsi Papua bersama 28 orang kawan lainnya. Pengalaman menjalani puasa di Papua pun menjadi salah satu kenangan yang tak kan terlupa, dimana tidak ada menara-menara masjid menjulang, tidak ada tarawih dan subuh berjamaah, namun penerimaan dalam keluarga baru dan kebersamaan bersama teman-teman menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya.

Juli
Bulan juli sepenuhnya didedikasikan untuk Supiori tercintah. Sebetulnya, ingin sekali menulis banyak tentang cerita KKN di Supiori ini, akan dipertimbangkan buat tulisan panjang tentang Supiori deh, karena saya yakin banyak sekali cerita yang sayang sekali jika tidak diabadikan dalam bentuk tulisan ini. Juli juga menjadi saksi pertama kalinya merayakan Lebaran jauh dari rumah dan tidak bersama keluarga. Supiori memanggil, mulai dari hutan sampai lautan saya datangi demi melakukan program-program yang memang sudah kami rencanakan. Berkat kerja keras dan dedikasi seluruh teman-teman, alhamdulillah tim kami, KKN PPM Supiori 2016, mendapatkan penghargaan sebagai Tim KKN terbaik oleh Gadjah Mada Awards 2016, serta video dokumentasi dan foto dokumentasi terbaik oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada.

Agustus
Setelah 50 hari menjadi bagian dari Supiori, akhirnya datang juga waktu untuk kembali pulang. Disini saya sangat terenyuh melihat ketulusan warga yang menangis melepas kami, tak hanya satu dua orang, bahkan hampir semua tim KKN saya dan warga menangis haru karena tak kuasa untuk berpisah. Ya kami sadar, kecil kemungkinan untuk kami bisa berkumpul kembali bersama seperti momen-momen disini. Ketika pulang saya diberi kenang-kenangan oleh orang tua angkat saya, Bapa Ferdinand Mamoribo dan Mama Dolsila Binur, sebuah mas kawin berupa piring besar bermotif burung cendrawasih dan tifa, agar selalu menjadi pengingat bahwa saya pernah menjadi bagian dari keluarga mereka dan akan selamanya begitu.

September
Awal september, untuk memulai semester 7 dengan sesuatu yang segar, saya bersama teman-teman mendaki gunung Merbabu untuk mendapat pencerahan topik skripsi dan dosen pembimbing yang akan kami pilih. Setelah naik gunung, akhirnya kami mendapat kepastian siapa kah yang akan menjadi dosen pembimbing kami. Perjalanan kami menulis seminar proposal skripsi pun resmi dimulai!

Oktober
Menjalani rutinitas kuliah yang begitu-begitu saja rasanya membosankan bagi saya. Hal ini ditambah dengan kuliah yang tinggal sedikit, membuat saya memiliki waktu luang yang berlimpah-limpah. Rasanya sayang jika banyak waktu luang itu tak dimanfaatkan dengan baik. Berangkat dari pemikiran tersebut, saya mencoba berbagai peluang yang memungkinkan saya berkegiatan diluar lingkungan kuliah. Salah satunya adalah mencoba mendaftar sebagai part-timer di Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM. Bermodal iseng, saya mencoba mengumpulkan berkas-berkas yang disyaratkan di hari terakhir pendaftaran. Saya tidak menyangka jika yang berminat mendaftar posisi tersebut sangat banyak, padahal posisi yang ditawarkan hanya tersedia 2 lowongan saja. Itu terbukti ketika yang lolos sampai tahap tes tertulis saja ada 60an orang. Ternyata saya lolos tahap wawancara. Sampai tahap ini ada 10 orang dimana setiap 1 lowongan diperebutkan 5 orang. Keinginan saya untuk tidak gabut berkepanjangan ternyata terkabul, saya diterima sebagai staff part-timer di KUI UGM dan secara resmi mulai bekerja pada bulan November.

November
Mengemban peran baru sebagai Program Coordinator (PC) for Website and Design KUI UGM nyatanya memberikan banyak sekali pelajaran dan tanggung jawab yang tidak sedikit. Setiap hari, saya harus menyisihkan waktu 4 jam untuk bekerja menyelesaikan apa yang menjadi tupoksi saya. Saya juga beberapa kali terlibat dalam acara seminar yang diselenggarakan oleh KUI, mulai dari seminar beasiswa, seminar ekonomi kreatif, hingga membantu penyelenggaraan seminar Nobel di UGM! (ugm.id/nobel) Sebagai seseorang yang memiliki cita-cita keliling dunia, walaupun belum tahu caranya gimana, bekerja di KUI rasanya membuat cita-cita saya semakin dekat untuk direngkuh. Setiap hari saya berkutat dengan info-info beasiswa, kerjasama antar negara, hal-hal berbau visa dan imigrasi, bertemu dengan mahasiswa luar yang kuliah di UGM, dan tentu saja jaringan yang semakin meluas, membuat saya semakin bersyukur diterima sebagi bagian dari KUI UGM.

Desember
Akhir tahun. sembari tetap bekerja di KUI, akhirnya segala tanggung jawab akademis Semester 7 ditunaikan di bulan ini. Ya, walaupun saya menyadari, semester ini dilalui tidak semulus semester-semester sebelumnya, tapi saya yakin itu juga merupakan sebuah pembelajaran. Ya, disemester ini saya akhirnya mempresentasikan seminar proposal (semprop) yang sudah saya buat didepan dosen penguji dan dosen pembimbing saya. Setelah berjibaku membagi waktu, dan tak jarang pula begadang setiap malam, semprop saya pun disetujui dan diperbolehkan untuk lanjut ke tahap berikutnya, tentu dengan revisi disana sini.  Akhrinya perjalanan mengarungi bahtera skripsi pun akan saya alami dengan mata kepala sendiri. Kemudian, di akhir tahun, waktu saya didedikasikan untuk mempersiapkan Rapat Kerja Nasional Ikatan Mahasiswa Perencanaan Indonesia (IMPI) di Semarang. Selama 3 hari, kami dari korwil DIY-Jateng menjadi tuan rumah untuk menyambut teman-teman PWK se Indonesia untuk melakukan rapat kerja di Semarang. Disini kami saling bertukar ide dan pendapat terkait masa depan PWK dan kolaborasi apa yang dapat kami lakukan secara nasional selama satu tahun kedepan. Pergantian tahun menuju 2017 pun dihabiskan bersama teman-teman KKN mengobrol santai lepas di salah satu rumah teman kami di Sleman.


2016 kini sudah pergi, namun kenangan dan hikmah yang terjadi selalu terpatri di dalam hati.

2017 harus lebih baik lagi dari ini,
2017 menjadi tahun penentuan,
2017 menjadi saksi kemana kaki ini akan melangkah lagi.

Satu yang saya inginkan, agar di tahun ini, kaki saya dapat menjejak lebih jauh lagi!

Amin.

2017? Let's do it!

You Might Also Like

0 komentar