Resolusi Semester Empat

Tak terasa satu bulan telah berlalu di tahun 2015. Hari demi hari telah kita lalui, baik dengan suka maupun duka. Tentunya banyak hal yang sudah terjadi di bulan ini. Lantas, apa saja yang sudah kita kerjakan? Apakah hal-hal tersebut bermanfaat? Ataukah hanya sekedar menghabiskan waktu dengan kegiatan seadanya sembari menunggu waktu masuk kuliah?

Hari ini adalah hari pertama saya magang di Pusman UGM. Banyak penyesuaian yang harus dilakukan dan sampai saat ini saya merasa tempat ini menyenangkan. Banyak buku-buku tentang jerman baik dari segi bahasa, sosial budaya tersedia rapi di rak bukunya. Pantry yang siap sedia menolong untuk sekedar menuntaskan rasa dahaga, internet yang stabil dan kencang, fasilitas yang memadai, pengajar yang asik dan ramah, serta kakak-kakak senior yang baik hati dan tidak sombong. Hehe.

Berbicara masalah kakak senior, saya rasa semua yang ada di Pusman ini adalah kakak senior saya. Bagaimana tidak? Dari 6 orang yang diterima menjadi asisten, hanya saya yang angkatan 2013. Sementara mereka semua adalah angkatan 2011, yang rata-rata sedang mengisi waktu disela-sela kejenuhan mereka dalam membuat skripsi dan bimbingan dosen. Belum lagi kakak senior asisten program tahun 2014. Mereka tersebar dalam berbagai angkatan, ada yang 2012, 2011, bahkan ada pula yang 2010. Walaupun begitu, saya tidak merasa minder dan sungkan sama sekali terhadap mereka. Tidak ada perasaan inferior yang biasanya muncul ketika kita dihadapkan kepada orang-orang yang lebih tua dari kita. Justru, saya malah senang berada di lingkungan seperti ini. Karena dengan bergaul dengan orang yang lebih tua dari kita bisa memperluas dan memperkaya sudut pandang kita dalam melihat suatu hal. Belum lagi ilmu dan beragam pengalaman yang mereka miliki, tentulah menjadi hal yang asik untuk digali lebih dalam lagi.

Berbagi pengalaman inilah yang menurut saya justru menjadi "gaji" yang sangat berharga dalam menjalani peran sebagi asisten program di Pusman ini. Contohnya saja tadi siang. Kebetulan jadwal  shift tadi siang diisi oleh saya dan didampingi oleh Mbak Mahayu, Giskes 2010, sebagai asisten program yang lama. Disela-sela menunggu front office serta melayani tamu yang ingin mendaftar kursus, saya terlibat pembicaraan yang sangat seru dan menggugah bersama Mbak Mahayu. Setelah beberapa obrolan dengan beragam topik, akhirnya terungkap sudah bahwa Mbak Mahayu ini adalah penerima beasiswa Erasmus Mundus Areas+. Dengan beasiswa tersebut, dia mendapatkan kesempatan untuk belajar selama satu semester di Brno University, Republik Ceko. Dia bercerita bahwa dia mengurus semua berkas-berkasnya saat dia masih semester 3. Semester 4 adalah proses seleksinya, dan liburan semester 5, dia sudah berada di Republik Ceko. Keren ya? Dalam satu kali percobaan dia berhasil tembus ke eropa! Sementara saya....... #ahsudahlah

Mendengar ceritanya, saya jadi merasa tertohok dan tertampar. Saya jadi merasa kalau semester 3 kemarin saya tidak melakukan apa-apa untuk memperjuangkan cita-cita. Malahan saya sudah berusaha untuk sedikit mengubur impian tersebut dan mengalihkan pikiran kelain hal, namun apa daya, saya tak kuasa. Semakin kuat saya ingin melupakan, justru keinginan itu semakin menyeruak tak tertahan.

Berangkat dari hal tersebut, sudah saatnya target yang jelas dalam menyongsong cita-cita. Merubah impian sebatas wacana menjadi sebuah rencana yang terukur dan nyata. Walau kecil yang penting wujudnya ada. Dari sekian syarat yang dibutuhkan, ada satu syarat yang sangat krusial dan harus segera dipenuhi, yaitu masalah bahasa. Baiklah, dengan fakta tersebut maka dengan ini saya putuskan untuk memenuhinya di semester empat.

Resolusinya sederhana saja.........

Pokoknya semester ini  harus udah punya nilai TOEFL ITP sendiri yang resmi!