Tak Selamanya Gagal
Juli 22, 2018
Ada orang bijak yang bilang kalo setiap orang punya timeline hidupnya sendiri-sendiri. Ada yang bilang juga kalau hidup itu jangan suka membanding-bandingkan. Tapi kenyataanya, bohong kalau kamu tidak pernah membandingkan diri kamu dengan orang lain. Pasti ada satu titik dimana kamu merasa kalah dan rendah dari orang-orang. Bisa karena karir yang sudah lebih dulu mapan, kesempatan beasiswa studi lanjut diluar negeri tanpa hambatan, atau kehidupan percintaan yang sudah melangkah ke jenjang yang lebih serius. Dari semua itu, aku kalah semuanya. Karir yang tak kunjung mapan, beasiswa yang gagal, kehidupan percintaan yang hampa sama sekali alias tidak ada. Suram.
Terkadang, aku benci terhadap diriku sendiri atas ketidakmampuanku menutupi rasa kecewaku karena kegagalanku yang bertubi-tubi. Hobi ku seperti menulis dan membaca buku tidak lagi ampuh mengusir perasaan itu. Aku hanya sendiri, tidak punya kawan karib untuk berbagi. Beberapa orang yang kutemui berkata bahwa aku memiliki daya juang yang kuat, padahal itu hanya kepiawaianku menampilkan kebahagiaan di depan mereka. Aku memang handal berpura-pura.
Sudah hampir setahun aku diwisuda. Satu tahun memang bukanlah waktu yang sebentar, tapi juga bukan waktu yang lama. Realitas paradoksial memang menyebabkan waktu yang kita jalani menjadi relatif. Itu tandanya sudah setahun aku jatuh dalam kubangan kegagalan.
Ketika aku sibuk merutuki diri sendiri, ada satu hal yang ternyata aku lupa. Satu hal yang penting yang dapat merubah segalanya. Ketika aku jatuh, aku lupa bangkit lagi. Aku lebih senang terbuai dan menjustifikasi kegagalanku daripada bangkit dan terus mencoba. Aku sering merasa bahwa aku telah berusaha dan berjuang, padahal mungkin usaha dan perjuanganku tidak ada apa-apanya.
Aku berjanji pada diriku sendiri, bahwa setelah ini aku harus berani mencoba lagi. Aku tidak boleh bertahan pada zona nyamanku. Aku harus lebih bertanggung jawab lagi dalam mengelola perasaanku. Aku tidak boleh berhenti.
Perjalanan ini masih panjang. Aku memang belum berhasil sekarang, tetapi aku yakin suatu saat nanti diriku di masa depan akan berterimakasih kepada diriku sekarang karena tidak menyerah dan selalu berusaha memperjuangkan apa yang selama ini aku yakini.
0 komentar