­

Satu Tahun

Juli 30, 2014

Satu tahun.
Lama sekali kita tak bertegur sapa. Berkabar lewat beragam pesan elektronik pun jarang, lebih-lebih bertatap muka, padahal kita masih berada di bawah langit yang sama, Yogyakarta.

Aku tak tahu apa yang telah kau lakukan selama ini. Aku juga tak mengerti apa yang telah kau capai sampai detik ini. Kabarmu samar, seiring denganku yang semakin tenggelam dalam kesibukan.

Rasanya sudah lama sekali ketika kita sedang membahas soal ujian masuk kampus yang berakhir dengan tawa renyah karena akhirnya kita tidak bisa mengerjakannya. Perjumpaan yang tak terduga di terminal, atau sekedar berbagi cerita maupun mimpi-mimpi masa depan di sembarang tempat. Sungguh, aku tak ingat kapan terakhir kali kita berjumpa.

Sesekali kau memintaku untuk mendoakan mu dalam setiap langkah yang kau ambil. Bagaimana mungkin kau meminta doa pada orang yang tidak lebih shalih darimu? Padahal kau tahu, aku bukan orang yang ahli merapal ayat-ayat suci.

Satu tahun.

Adalah waktu yang lama dalam sebuah penantian. Tapi, tidak berlaku jika hari-harinya diisi dengan perjuangan. Dia akan berputar terus, seakan akan waktu mu untuk berjuang hanya sebentar. Mungkin selama waktu terenggang, ada kisah-kisah hebat yang tercipta diantara kita.

"Iyaa aku baru inget sms kamu. Tumben masih melek Tar? Besok jadi kan?"

Akhirnya kesempatan itu tiba. Aku tak sabar ingin menceritakan rentetan kegagalanku padamu. Pun, aku juga tak sabar ingin mendengar rentetan pencapaianmu. Tentang jalan cerita kita yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama; kita yang tak pernah berhenti berjuang dan tak mau menyerah pada keadaan.

Sampai jumpa esok! :)





You Might Also Like

0 komentar