­

Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia

Agustus 24, 2014

Setelah konferensi terakhir di Surabaya bulan Juni yang lalu, kali ini saya berkesempatan untuk mengikuti konferensi serupa di Jakarta. Acara kali ini bernama Konferensi Ilmuwan Muda Indonesia yang merupakan salah satu rangkaian acara Mipa Untuk Negeri (MUN) 2014. MUN 2014 sudah memasuki tahun ke empat dan menjadi program tahunan Fakultas Matematika dan Ilmu Pangetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI). Konferensi kali ini mengambil 3 tema yaitu potensi laut, energi terbarukan, dan urban resilience and infrastucture

Setelah beberapa kali gagal dalam percobaan menulis paper, akhirnya di percobaan kesekian inilah paper saya berhasil masuk dalam tema urban resilience and infrastructure dan berhak mempresentasikannya di depan para dewan juri yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Tentunya hal ini tak terlepas dari bantuan Mbak Tyaz selaku partner saya dalam penulisan paper kali ini. Beliau ini sudah malang melintang di dunia kepenulisan dan saya merasa beruntung sekali bisa menyerap ilmu yang dia miliki. Teringat, perjuangan menulis paper ini mengingat proses yang dilakukan hampir 100% online, kita tidak pernah bertatap muka untuk berdiskusi, melainkan atas dasar kepercayaan, sama-sama percaya dengan hasil yang dituliskan. Secara tidak langsung, itu melatih jiwa profesionalisme kita dalam menghadapai sebuah tugas. Karena tidak ada yang mengawasi kerja kita kecuali kesadaran kita masing-masing. Walaupun kali ini kita belum mendapatkan hasil yang terbaik, tapi pengalaman ini menjadi modal yang sangat berharga dalam perjalanan saya yang berikutnya. Terimakasih mbak :)

Pelajaran berharga yang bisa dipetik dari pengalaman kali ini adalah profesionalisme. Teringat ketika dilema memilih antara lomba ini atau komitmen yang telah dibuat di kepanitian PPSMB. Tapi akhirnya saya mendapatkan win-win solution, lomba jalan, PPSMB jalan, semuanya bisa berjalan beriringan meski saya harus mengorbankan ekskursi ke pertamina power plant (bisa dibilang jalan-jalan gratis) dan juga melewatkan penampilan Tulus secara langsung. Ketika pulang, kereta paling pagi sampai jogja pukul 5 sementara acara PPSMB mulai jam 6. Berarti ketika saya sampai di stasiun, tidak ada kesempatan bagi saya untuk pulang dulu ke rumah. Alhasil, dari Jakarta saya sudah memakai atribut yang digunakan dalam acara PPSMB. Malam di kereta, paginya langsung ke kampus! Cus!

You Might Also Like

0 komentar