­

Setahun Ke Belakang

Mei 25, 2014

Selamat malam!
Tak terasa satu tahun sudah berlalu. Lagi-lagi saya memasuki umur yang baru, rasanya satu tahun ini berasa sangat cepat! Baik, mari kita flashback ke belakang.

25 Mei 2013
Saya masih anak kelas 3 SMA yang belum tahu mau kuliah dimana. Namun, hari itu adalah hari bersejarah dalam hidup. Selain karena umur saya bertambah, akhirnya saya punya KTP juga. Hal yang paling berkesan sekaligus menjadi kado terindah di umur tersebut adalah kesempatan untuk merasakan kehidupan pesantren yang sangat bersahaja, belajar kesederhanaan, dan indahnya kebersamaan dalam naungan taqwa. Di hari tersebut, saya masih berada di Pondok Pesantren Sunni Darussalam, Maguwoharjo, Depok, Sleman, mengikuti program yang dibuat oleh Yayasan Mata Air untuk belajar ilmu agama sekaligus mempersiapkan diri untuk mengikuti tes SBMPTN. Sehari kemudian, tak disangka saya dinyatakan lolos SNMPTN undangan di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Sebuah pilihan yang bermula dari sebuah kontemplasi yang sangat panjang.

25 Mei 2014
Hari ini umur saya resmi berkurang lagi, dan dari sekian hari pergantian umur, ini yang paling mengenaskan sepertinya. Ditengah-tengah kehidupan mahasiswa yang sangat menguras bak mandi emosi, saya akhirnya tumbang juga, sakit, dan divonis harus menghabiskan obat yang segede gaban. Padahal, sebetulnya disaat-saat genting seperti ini dan deadline tugas akhir bertebaran dimana-mana, saya dituntut harus selalu fit. Kalo ada sebuah pepatah yang mengatakan break your limit, mungkin saya sudah berada di limitnya, terbukti dengan anjuran untuk menghabiskan obat 2 minggu lamanya.  Dan sudah 2 hari ini saya mendekam di rumah.

Masa-masa pesakitan begini memang enak untuk merefleksi, saya jadi teringat tentang perjalanan awal menjadi seorang mahasiswa, ketika mengikuti beragam ospek yang  dimulai dari tingkat universitas hingga program studi. Tak kurang 4 kali ospek saya jalani, PPSMB Palapa & softskill, Prajurit, SKALA 52, dan terakhir BaseMap. Dari serangkaian ospek, ada satu tugas yang saya ingat betul sampai sekarang, membuat life plan. Di life plan itu, saya hanya menulis rencana yang akan saya lakukan semasa kuliah saja, dan tenggat waktu yang saya tulis hanya sampai tahun 2017. Itu berarti, saya bertekad untuk lulus sesegera mungkin.

Dalam lifeplan tersebut, di tahun pertama (2013-2014) saya menulis:
  • IP diatas 3,25
Semester pertama alhamdulillah terpenuhi, semester kedua belum tahu.
  • Aktif organisasi sesuai minat dan bakat
Sampai saat ini saya sangat menikmati menjadi bagian dari Media Informasi Teknik BEM KMFT UGM. Hasrat menulis saya sedikit banyak tersalurkan melalui organisasi ini. Kedua, saya menjadi bagian di Departemen Jaringan Kelompok Interdisipliner Cendekia Teknika. Dan terakhir, sebagai bentuk kontribusi dalam dunia akademik, saya bergabung dengan komunitas Pemuda Tata Ruang di Divisi Media.
  • Ikut lomba menulis
Secara pribadi, Ini belum kesampaian. Tapi kalau kolektif, sudah terpenuhi. Kemarin saya bersama teman-teman mencoba ikut salah satu lomba yang diselenggarakan salah satu universitas di Tangerang. Setidaknya saya pernah ikut lomba menulis, walaupun karya tulis ilmiah, dan nggak menang.
  •  Ikut berbagai seminar dan konferensi mewakili kampus
Terpenuhi. Beberapa kali saya ikut seminar dan belakangan event yang saya panitiai kebanyakan seminar. Untuk konferensi sendiri, akhirnya setelah 3 kali kegagalan yang saya alami, akhirnya saya bisa merasakan konferensi pertama saya di Surabaya, ceritanya nyusul aja yang ini. Hihi.
  • Bertemu dengan orang yang membuka jalan
Nah, kalo yang ini nggak ada tolak ukurnya. Sangat misterius. Maksudnya membuka jalan disini adalah, orang yang bisa memberi manfaat dalam perjalanan karier saya sebagai mahasiswa. Halah.

Ya, hanya 5 poin itu yang saya tulis. Memang, kedengarannya standar dan sepele, tapi biarlah lifeplan ini benar-benar menjadi lifeplan, target yang terukur parameternya, bukan bualan mimpi belaka, yang hanya berakhir angan semata. Fokus utama di tahun pertama saya adalah, mencoba, mencoba, mencoba, tak peduli dengan hasil akhirnya. Walaupun, saya merasa banyak hal yang belum saya coba, tapi setidaknya pengalaman ditahun pertama ini bisa menjadi bekal untuk tahun-tahun berikutnya.

Adnya - Dwen - May
Lantas, bagaimana dengan kehidupan sosial? Berkat aktif di organisasi tingkat fakultas, sekarang saya sudah mempunyai kenalan baru di setiap jurusan. Baik 2013, 2012, bahkan sampai 2011. Saya juga mendapat beberapa kenalan baru lintas fakultas karena sempat bergabung dalam kepanitian tingkat universitas. Betapa dahsyatnya keuntungan berjejaring, manfaatnya bisa terasa nyata. Nah, untuk teman satu jurusan sendiri saya dekat dengan beberapa orang, salah satu nya mereka ini, Adnya, Dwen, dan May. Mereka ini adalah partner kelompok studio saya semester satu lalu. Dwen temen nggalau, May temen ngoceh, nah kalo Adnya temen mikir. Hehe. Sebuah perpaduan yang pas dalam sebuah kelompok kerja saya bilang. Tapi temen-temen satu angkatan yang lain juga nggak kalah serunya.

Akhirnya sampai juga dibagian akhir. Saya menyadari betapa satu tahun bisa berlalu sangat cepat. Dan saya tahun ini tidak lagi akan sama dengan saya setahun sebelumnya. Karena hidup selalu berputar, kita yang memegang kendali mau kemana kita berputar. Harapannnya, semoga setahun kedepan, 25 Mei 2015, lifeplan yang saya tulis kembali berbuah nyata.

"Sebuah perjalanan panjang dimulai dari langkah kaki yang kecil" -Pepatah Cina

Bantul, 25 Mei 2014
  yang sedang meringis menahan sakit di kamar.
Satria Taru.

You Might Also Like

2 komentar