Tentang Kisah Kelompok Studio
Januari 17, 2014
Percayalah, cacat kecil satu jam tidak akan bisa menghapus kebaikan berbulan-bulan. Kalian hebat
-tweet sesaat setelah display akhir studio analisa kawasan selesai.
Post pertama di awal tahun ini akan berkisah tentang perjalanan saya selama satu semester di dunia kampus. Kehidupan kampus yang sangat berbeda, membuat saya harus putar otak agar bisa beradaptasi dengan baik. Survive di dunia kampus memang gampang-gampang susah. Baik dari segi akademik, maupun segi sosial. Banyak hal yang harus dirubah dan disesuaikan agar kita tak tertinggal maupun terseret arus yang ada. Untuk urusan akademik, di bangku kuliah yang terpenting bukan seberapa pintar kalian, tetapi sepintar apakah kalian menyesuaikan diri dengan "gaya" dosen yang ada. Sepanjang kita bisa mengikuti alur dosen dan mencermati karakternya, kita akan selamat. Percayalah!
Lantas bagaimana dengan urusan sosial? Awal masuk saya sempat berpikir bahwa lingkungan ini bukan "gue banget". Berada diantara 66 orang dari seluruh Indonesia, dari Lubuk Pakam hingga Timika membuat saya melakukan penyesuaian diri yang luar biasa! Sistem perkuliahan yang mengharuskan mahasiswa berkelompok, membuat saya bertemu dengan pribadi-pribadi yang memiliki corak khas yang berbeda, dan membutuhkan treatment berbeda pula mulai dari gaya bicara maupun jokes yang saya lontarkan.
Dari semua mata kuliah di semester 1, mata kuliah Studio Analisa Kawasan yang paling berkesan. Kenapa? Karena di mata kuliah ini saya mendapat kelompok pertama saya dan menjadi kelompok yang paling lama masa kerjanya, 1 semester penuh. Sementara mata kuliah lain "hanya" berdurasi 1-2 bulan saja. Karena paling lama, tentu kelompok ini memberikan pengalaman dan pelajaran yang luar biasa banyak. Hal-hal kecil dan remeh-temeh terkadang menjadi hal yang besar untuk direnungkan. 8 orang yang berbeda latar belakang, menjuntai kisah yang tak indah namun cukup manis untuk dikenang.
Kepada Adnya, Dinda, Dwinda, Dzaky, Jihan, Nesia, May, terimakasih telah menjadi rekan kerja yang luar biasa hebat dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kalian miliki. Terimakasih untuk segala cerita dan canda tawa didalamnya. Terimakasih untuk setiap keluh kesah yang terbagi. Terimakasih untuk kelapangan hati yang saling memahami. Tanpa itu semua, semester ini tidak akan penuh dengan warna dan suka cita. Perjuangan selama berbulan-bulan ini tidak hanya di nilai saat display
akhir bersama Pak Didik dan Pak Irsyad saja. Mereka boleh menilai sesuka
hati, karena itu hak mereka sebagai dosen penguji. Diluar itu mereka tidak akan menilai seberapa besar usaha yang sudah kita perbuat selama ini. Perjuangan menahan kantuk berhari-hari, revisi peta berkali-kali, hingga dosen-dosen ambigu dalam setiap display mungkin tidak pernah terpikirkan dalam benak mereka. Namun percayalah, ini semua tidak akan sia-sia!
Kepuasan batin yang diperoleh bukan semata-mata saat kita berhasil
menyelesaikan semua tugas studio kita sebelum deadline ataupun hasilnya
sempurna semua. Lebih dari itu, kepuasaan batin yang sebenarnya diperoleh ketika kita berhasil mencairkan "es" yang ada. Menyatukan 8 kepala yang beragam menjadi pemikiran yang seragam. Menghilangkan sekat-sekat dalam kelompok.
Menurunkan ego pribadi dan meninggikan rasa empati. Memecah kebuntuan
komunikasi hingga akhirnya bisa cerewet setiap hari. Tertawa lepas seperti sudah mengenal lama. Duduk bersama, sama
rata, sama rasa.
Saya pribadi mohon maaf sebanyak-banyaknya apabila dalam satu semester ini masih belum bisa menjadi group leader yang baik. Maaf, jika ada koordinasi yang kurang baik. Maaf, jika ada komunikasi yang terhambat. Maaf, jika ada pembagian tugas yang kurang merata. Maaf, jika ada yang merasa direpotkan. Maaf, jika ada salah kata yang pernah terucap. Maaf, untuk segala hal yang pantas di maafkan.
Akhirnya, apa yang kita mulai kemarin kini sudah resmi berakhir. Jadikanlah pengalaman Studio pertama ini, menjadi bekal kalian di studio-studio berikutnya. Karena, akan ada saat dimana kelompok kalian tidak senyaman disini. Teruslah belajar, teruslah berkembang, teruslah bergerak, karena diam berarti mati!
Jihan-Dwinda-Dinda-Nesia-Dzaky-Adnya-May-Saya |
Selamat liburan semua :)
0 komentar