Kaleidoskop 2012 #1

Desember 29, 2012


The journey begin..

Januari
Awal tahun 2012 saya secara resmi “diangkat” menjadi Asisten Editor di Bentang Pustaka. Itu ditandai dengan penandatangan kontrak resmi saya diterima magang disana selama 3 bulan kedepan. Suasana kerja disana sangat menyenangkan, sehingga sangat kondusif bagi industri kreatif semacam penerbitan buku ini. Teringat kala itu CEO Bentang Pustaka, Pak Salman mengumpulkan semua staff nya untuk berkumpul sehabis makan siang.  Dia ingin memberi briefing kepada seluruh staffnya karena dia akan pergi ke Jepang dan meninggalkan Bentang untuk sementara waktu. Saya yang bukan siapa-siapa tentu tidak ikut berkumpul. Namun, saat itu saya dipanggil untuk ikut didalamnya. Kekeluargaannya erat sekali. Hal yang paling menyenangkan adalah akhir bulan, karena yaaa….. tahu sendirilah. Hehe :D

Febuari
Jengjeng, ini bulan pelik saudara-saudara. Disini saya mendapatkan durian “ambruk” barangkali. Ya, entah ada angin apa saya diamanahi menjadi “CEO” salah satu program umum OSIS di sekolah. Bukan acara internal, tapi eksternal. Semacam Kemah Bhakti yang melibatkan berbagai pihak didalamnya, mulai dari ketua RT, RW, pak lurah, pak camat, sesepuh desa, yang punya agen transportasi, penyandang dana, hingga kepolisian. Banyak sekali saya peroleh pengalamaan nyata dalam bidang managerial terutama yang berkaitan dan melibatkan banyak pihak didalamnya. Sekarang saya tahu kenapa Manager suatu perusahaan gajinya lebih besar dari pegawai lapangan walau kerjanya hanya duduk manis di kantor saja. Ohiya, bulan ini saya juga berkarya di THA (Teladan Hiking Association) dengan mempersembahkan piala yang pada akhirnya menjadi satu-satunya piala yang berhasil diraih dalam periode 2011-2012.

Maret
Tepat 19 Maret 2012, kontrak saya berakhir di Bentang Pustaka. Bertemu dengan Andrea Hirata, gaji pertama, menjadi editor dalam membantu proses kelahiran Novel komedi Unpopular!, hingga tawaran untuk menjadi penulis menjadi kenangan indah disana. Dari 3 orang “anak magang” hanya saya yang belum membuat buku. Sedih sekali, tapi cepat atau lambat saya akan menyusul kalian! Haha. Bulan ini juga sibuk menyusuri daerah-daerah di  Provinsi DIY untuk dijadikan tempat  kemah. Mulai dari Sleman, Bantul, Kulonprogo, hingga Gunungkidul sudah berhasil saya tapaki. Hingga akhirnya terpilihlah daerah Wunung, Kecamatan Wonosari yang berjarak 50km dari pusat kota Yogya dan 10km dari Pantai Baron. Sejak saat itu secara tidak langsung ketahanan tubuh saya dalam menunggangi motor jarak jauh menjadi semakin baik. Haha

April
Bulan ini saya menyempatkan diri untuk “kabur” dari rutinitas sekaligus melepas penat setelah selesai menunaikan UTS.  Kebetulan saya menggandrungi buku-buku berbau Travelling macam Naked Traveler, 5cm, Negeri Pemuja Matahari, dan kawan-kawannya. Ya, di bulan ini untuk pertamakalinya saya memberanikan diri melakukan perjalanan backpacker saya, sendirian. Tujuan saya  Jakarta, Bekasi dan Bogor. Waktu itu saya ngebet banget mau masuk HI UI yang persaingannya gila sekali. Setidaknya saya pernah menginjakkan kaki saya di UI walapun akhirnya, saya banting arah karena melihat performa akademik saya di SMA tidak begitu cemerlang. Tau dirilah. Yang paling seru sih waktu saya salah naik angkot di Bogor. Tujuan saya waktu itu Stasiun Bogor yang bisa ditempuh “cuma” 10menit dari Taman Raya Bogor, tapi gara-gara angkot itu saya membutuhkan waktu 1 Jam untuk balik ke stasiun! Walah…

Mei
Karena melihat teman-teman di sekolah sedang giat-giatnya “Produktif” menghasilkan uang dengan membuka berbagai macam bisnis yang sebagian besar adalah berjualan disekolah,  sayapun akhirnya tergiur. Saat itu saya mencari ide “barang” apa yang cocok karena melihat pasar yang sudah beragam. Akhirnya, saya mencoba menjual….. Coklat! Haha.  Setau saya, hanya saya yang menjual coklat disekolah. Hari pertama berjualan, coklat saya pun ludes terjual. Dalam sehari saya pernah mendapat keuntungan bersih paling banyak 50ribu, ini pengalaman pertama saya berjualan disekolah. Diakhir bulan juga untuk pertama kalinya saya mengikuti diskusi panel tingkat provinsi tentang revitalisasi museum yang melibatkan pihak pemerintah, pihak museum, guru, mahasiswa, dan pelajar tentunya. Dari situ saya mendapat pelajaran bahwa potensi kita sebagai mahasiswa/pelajar sangat besar dalam menyumbangkan pemikiran terhadap pemerintah. Namun, birokrasi dan tingkat “senioritas” yang membuat itu menjadi sulit.

Juni
Bulan ini pikiran saya terfokus pada tanggal 21-23 Juni dimana “perhelatan” kemah bhakti itu digelar.  Sampai tercetus pikiran bahwa sekolah itu untuk rapat, bukan belajar. Haha. Tentu saja, berjuta-juta pengalaman bisa diambil disini mulai dari yang sedih sampe yang seneng pun ada. Pengalaman yang paling berkesan saat kami mendapat uang 10Juta secara tiba-tiba! Luar biasa. Sang donatur adalah alumni sekolah saya yang saat ini menjadi Anggota DPR di Senayan sana, Terimakasih Pak! Sebetulnya program ini baru selesai besok tahun 2017 karena ini adalah program berjangka. Program ini adalah program social yang membuka kesempatan luas bagi siapa saja yang ingin membantu. Mungkin, yang ingin mengetahui program ini lebih lanjut dan ingin memberikan donasinya, tulis saja alamat email anda di chatbox/komentar. Pasti saya balas :D

You Might Also Like

0 komentar