Kembalikan "Teladan" ku yang Dulu

Januari 18, 2011

Hari ini, seperti biasa, banguntidur-sholat-mandi-makan-berangkatsekolah-sekolah .
trus naro motor di depan GRHA MPK, apa lagi tu? (tunggu posting selanjutnya, haha)

Lanjut, pelajaran demi pelajaran udah dilewatin, hingga tiba saatnya pelajaran biologi . . .


Kira2 jam 11.20 . . . .

Pak Gisit (guru biologi) sudah berdiri di depan kelas, seperti biasa, gw (wusss, jakarta-nan mennnn .) ama temen2 masih heboh dgn urusannya masing2. Pak Gisit yang merasa kehadirannya tidak di hiraukan, mulai angkat bicara,

-> kira2 beliau berkata begini :

"Saya itu prihatin sama kelas X yg sekarang, kemarin jum'at, tau to? ada yang malah tawur (jgn di contoh ya) sama SMA . . . . .. . . . .(sebut saja, borju), memalukan ! Kakak-kakak kelas anda nggak ada yang seperti ini, baru tahun anda saja, semuanya malah begini"

"Anda-anda ini harusnya jangan banyak nuntut, dikit2 sekolah, dikit2 gurunya,anda itu harusnya malah merasa tertuntut, 
Jadilah pelajar yang tertuntut dan tertuntut, jangan jadi pelajar yang menuntut dan menuntut.
Nek kaya' saya, itu sudah tidak mikir, wong bukan SMA lagi, saya sekarang pekerja bukan pelajar, permasalahannya sudah berbeda"

"Mereka itu dari awal sudah saya waspadai, jadi berhati-hati lah, pesan saya tetep waspada, jaga diri, jangan salah bergaul, anda ini kan masih sedikit pengalaman, to ya? Makanya mencari pengalaman karna belum punya pengalaman. Akibatnya apa? Pemberani, tidak respect sama orangtua. Anda ini kan masih remaja, makanya hormonal berubah juga (biologinya keluar)"

"Katanya SMA borju ada yang ngejar tangannya patah, trus ada 2 yg ditangkap dari sini (Masya Allah)"

"Jadi kalo gini siapa yang berhak dituntut?, bahkan WAKA sama KEPSEK nya juga bakal saya tuntut ! (FRONTAL.... Like This). Lagian apa kepala sekolah, klemar-klemer gitu (maaf pak bukan saya yang bilang) ada kejadian gini telat tahu nya ! Saya emang gak seneng kok sama salah satu waka, kebetulan saya ini sebagai ketua audit MR"

"Saya menerima masukan dari semunya, itu semua demi SMA kita, saya tu prihatin ! sebel ! liat kayak begini"

Suasana hening sejenak, tiba-tiba LCD mati . . .

"Tuh kan, sampe LCD nya sebel juga" , diiringi tawa garing dari siswa, haha.

Tiba-tiba, guru BK dateng . . .

"Permisi pak, mau panggil A, B, C, D !"

"Oo, silahkan"

A, B, C, D pun keluar dengan grasak-grusuk

"tuh kan, ketok tingkah lakunya, kelas ini hebat kan? (ada aku di dalemnya T.T) ada 4 temen kalian yang ikut-ikutan, sok-sokan"

jam pelajaran pun habis . . .

"Oke, gitu ya, mohon maaf jam saya terbuang hanya untuk pura-pura marah padahal saya bukan pemarah."

Dan, suasana siang itu ditutup dengan merdunya adzan yang berkumandang.

...............................................................................................................

Kutipan cerita diatas, tanpa sengaja kutulis dalam buku catatan ku, masih coretan, trus dikembangin seperlunya tanpa di tambah2i ataupun di kurang2i, ini apa adanya lho ! oh ya si A, B, C, D itu temen sekelasku yang ikutan dan ketahuan akibatnya mereka berurusan dengan BK. Sempet aku tanya ke salah satu dari mereka, Kejadianya gimana to? yang mulai siapa? kok iso e, nganti ngono? ono opo mange?. Dan blablabla, ternyata duduk perkaranya hanya. . . . masalah pribadi. (Masalah pribadi doang, men !) bisa ampe segitu dampaknya. sebenernya bukan cuma si A, B, C, D, aja, masih ada E, F, G, H, I, J, K,L ,M ,N lainya.

hmm, well . .
ini ku tulis bukan buat mojokin si pelaku atau siapa aja lah, tapi hanya sekedar untuk berbagi, sempat ku berfikir, sekolah ku yang dulu, alhamdulillah hingga kini dianggap sebagai teladan bagi sekolah2 yang lain, tempat dimana orang2 pintar dan cerdas berkumpul, tp skrng bisa ada kejadian seperti itu, kalau begini, apa bedanya, sekolah kita dengan sekolah2 yang lainya? iya nggak? padahal butuh perjuangan dan proses yang sangat panjang, supaya bisa masuk disini... tempat kita belajar apa arti hidup selama 3 tahun ke depan, tempat kita berkumpul, berjuang bersama-sama . . THINK IT, GUYS !

Jangan mentang2 kita udh disini, seenaknya aja, mau gini, mau gitu, terserah ! elu ya elu, gue, ya gue. Nggak, Nggak begitu sobat. Justru, jika udah disini, kita siap nggak siap harus memikul dan menjunjung "TELADAN" itu di pundak kita, ada guru, keluarga, dan masyarakat yang berharap banyak pada kita. Kalo, misalnya cuman mau hura-hura, masih banyak kok sekolah lain yang bisa memfasilitasi lebih, tapi jangan disini. Jangan, di "rumah" ku. .

Sekali lagi, jika ada yang tersinggung, maaf banget, sekedar untuk bahan intropeksi untuk kamu, kalian, kita, dan aku. Intinya, dari uraian di atas, apa yang bisa kita ambil? dan apa yang  bisa kita renungkan ??


Please, Think it (again) Guys . . .

You Might Also Like

0 komentar