Samar

Juni 30, 2012

Posting ke-100, spesial buat Sekolahku tercinta !

Entahlah, pintu itu semakin suram, buram, samar.

Hari ini datang juga, sudah ku duga bahwa hasilnya tidak sebaik yang kusangka. Ya, aku tak pernah berharap yang muluk-muluk, berada pada level 50% keatas saja seharusnya sudah membuatku bersyukur. Memang sejatinya kita harus bersyukur dalam keadaan apapun.

Terkadang, keputusan terbaik adalah menerima.

Stagnan. Seharusnya saya menyadari semua konsekuensi yang sudah saya ambil.
Waktu pulang bapak bilang;

"Le, aku mau ketemu wong tuwa ne koncomo sing rangking telu lho"

Deg, perasaan mulai ga enak.

"Trus tak takoni anake melu opo wae nang sekolah, jare anake ra melu opo-opo"

Hidung mulai kembang kempis, kayaknya bapak tau raut mukaku berubah. Trus dia bilang:

"Yo pantes nek kae iso rangking telu, lhawong kae sekolah njuk bali." Dengan nada mencibir temanku itu.

Deg. Darisitu aku sadar. Bersyukur banget punya orangtua yang gak pernah sedikitpun nuntut kepadaku. Harus ini lah, harus itu lah, nggak pernah. Bahkan, bapakku ini malah menganjurkanku ikut semua kegiatan yang ada di sekolah. Mungkin, mereka punya cara berbeda dalam mendidik setiap anaknya. Mereka membiarkanku tumbuh dewasa dengan caraku sendiri.

Dan biasanya, karena cara mereka yang seperti itu, justru akulah yang jadi serba salah, kalo nggak bisa kasih mereka yang terbaik. Nggak bisa mempertanggungjawabkan keputusan yang udah aku ambil.

TAPI, aku nggak pernah menyesali keputusan yang udah aku buat!
Jika aku hanya menjadi temanku itu (maaf) mungkin aku ngga pernah ngerasain;

Macem-macem temen di Sekolah
Ribetnya ngurusin dunia OSIS di Sekolah
Ribetnya ngurusin dunia pecinta alam
Main-main ke pulau Sulawesi
Magang di tempat kerja beneran
Ketemu Penulis terkenal
Dapet Gaji dari keringat sendiri
Backpackeran sendiri keluar kota
Dapet temen banyak di luar sekolah
Atau mungkin, -mulai- duluan ngurus KKN ala mahasiswa
Sahabat dan Keluarga~

Banyak, Banyak banget hal yang aku dapetin lebih dari itu! 
Semua itu ga bakal aku dapet kalo cuma duduk manis 7 jam dikelas. Ataupun di tempat Les setelahnya.

Setidaknya, aku masih boleh bermimpi kan?
Jikalau pintu undangan itu sudah tertutup, berilah aku keajaiban lain ya Allah.

Wehehe !

You Might Also Like

0 komentar