teruntuk

November 16, 2011

teruntuk sahabatku,

terkadang disini ku merasa sendiri,
termenung dalam sepi
hanyut dalam sebuah pusaran yang semuanya nisbi

tahukah kau?
berapa bayangan yang "kita" bawa?
tahukah kau?
berapa bayangan yg bergantung dengan 'kita'?

teruntuk sahabatku,
sudahkah kau pahami?
sudahkah kau mengerti?
bahwa lisan terkadang menusuk bagai ilusi
terkadang pikiran tak sejalan dengan realita

teruntuk sahabatku,
roda terus berputar, detik yang lalu tak mungkin terulang lagi
kejernihan hati, tak bisa berkompromi dengan untaian janji
terkadang, kau salah memilih diksi
terkadang, kau sulit mengungkapkanya
namun, apakah kau mengakuinya?

sementara aku?
apa yang bisa kulakukan?

sudahlah, lelah.

cermin ini slalu kubawa setiap hari
entah ia akan menampakan bayangan yang nyata
ataupun semu..

entahlah

You Might Also Like

0 komentar